tutlencNews - Sudah setahun kehidupan pariwisata di bali mengalami keterpurukan. Besar harapan masyarakat agar keadaan segera kembali normal, dan kunjungan wisatawan kembali normal. Dan tentunya pemerintah sangat ambil andil besar dalam memulihkan kembali perekonomian rakyatnya. Adapun beberapa langkah yang sudah dilakukan pemerintah, namun memang saat ini belum menunjukkan hasil yang signifikan. Dan rakyat terus berharap.
Kemenparekraf menerbitkan buku panduan protokol kesehatan berbasis CHSE
Kemarin (07/03/2021) kementerian Pariwisata mengumumkan telah menerbitkan buku panduan khusus terkait protokol kesehatan berbasis CHSE bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
"Sertifikasi CHSE adalah proses pemberian serifikat kepada Usaha Pariwisata, Destinasi Pariwisata, dan Produk Pariwisata lainnya untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan."
Buku panduan ini terdiri atas beberapa bagian
- Panduan Verifikasi dan sertifikasi CHSE
- Panduan Prokes untuk Wisata Selam
- Panduan Prokes untuk Wisata Golf
- Panduan Prokes untuk Wisata Arum Jeram
- Panduan Prokes untuk Restoran / Rumah Makan
- Panduan Prokes untuk Event (menyelenggarakan sebuah kegiatan)
- Panduan Prokes unutk kegiatan MICE
- Panduan Prokes untuk Hotel
- Panduan Prokes untuk Homestay
- Panduan prokes untuk Daya Tarik Wisata
1006 tempat pariwisata di Bali sudah terverifikasi CHSE
dari sekian usaha yang sudah tervirifikasi CHSE tersebar di seluruh provinsi Bali. Diantaranya;
- 354 usaha di kabupaten Badung
- 25 usaha di kabupaten Bangli
- 26 usaha di kabupaten Buleleng
- 423 usaha di kabupaten Gianyar
- 6 usaha di kabupten Jembrana
- 38 usaha di kabupaten Karangasem
- 15 usaha di kabupaten Klungkung
- 14 usaha di kabupaten Tabanan
- 105 usaha di kota Denpasar
Posting Komentar
Posting Komentar