Kancil yang Baik Hati
Dikisahkan di suatu hutan tinggalah berbagai macam jenis hewan disana. Suatu hari ada seekor kelinci betina yang sedang kelaparan. Karena sedang kelaparan ia pun keluar dari sarangnya dan meninggalkan anaknya yang masih tidur untuk mencari makan. Ia berlompat lompatan kesana kemari mencari makanan. Beberapa saat kemudian kelinci tersebut menemukan sebuah ladang rumput, ia pun makan dengan lahapnya karena ia sudah lapar. Saat kelinci tersebut sedang makan, ia melihat ada seekor harimau dari kejauhan. Kelinci tersebut pun berusaha melarikan diri agar tidak dimakan harimau. Walaupun kelinci tersebut sudah berusaha melarikan diri, tetapi harimau tersebut tetap dapat menangkapnya.
“Tolong jangan makan aku,” kata si kelinci.
“Enak saja! Aku sudah susah payah menangkapmu,” sahut harimau dengan nada marah.
“Aku berjanji akan kembali tapi biarkan aku mendapatkan waktu satu hari saja untuk bertemu dengan anakku,” jawab kelinci.
“Baiklah, tapi jika kamu tidak kembali besok pagi aku akan memakanmu dan anakmu!” sahut harimau.
Kelinci tersebut pun pulang ke sarangnya dengan hati yang gelisah. Saat ia sampai di depan sarangnya, ternyata anaknya sudah menunggunya. Si kelinci tersebut menceritakan kejadian tadi kepada anaknya. Dengan tak sengaja seekor kancil yang sedang melintas, melihat seekor kelinci dan anaknya sedang bersedih.
Si kancil bertanya, “Kenapa kamu terlihat sangat sedih?”
“Besok pagi aku berjanji kepada harimau akan menjadi santapannya! Jika aku tidak datang ia akan memakanku dan juga anakku,” jawab si kelinci.
Karena si kancil merasa iba saat itu pun ia datang untuk menemui sang harimau.
Ketika kancil berhasil menemui sang harimau.
Kancil pun berkata, “Tuanku harimau tolong jangan makan si kelinci!”
“Memangnya kenapa?” sahut sang harimau .
“Kasian anak si kelinci! Anaknya masih kecil! Siapa yang akan merawatnya? Sebagai gantinya aku akan menggantikan posisi si kancil untuk menjadi santapanmu!” sahut kancil.
“Baiklah, selain itu dagingmu juga lebih banyak dari pada kelinci itu” jawab sang harimau.
Kancil pun berjalan pulang. Saat berjalan pulang ia memikirkan apa yang akan ia lakukan untuk menjebak sang harimau. Keesokan harinya sang harimau sudah menunggu kehadiran si kancil sejak senja. Hari sudah siang tetapi si kancil tidak juga kunjung datang. Sang harimau pun geram. Tiba-tiba datanglah si kancil dengan nafas terengah-engah.
“Hei kancil kenapa kau baru datang? Aku sudah menunggumu dari tadi!” tanya sang harimau.
“Tadi aku bertemu dengan seekor harimau lain! Ia ingin aku menjadi santapannya, tetapi aku sudah mengatakan bahwa aku sudah menjadi santapanmu” sahut kancil.
“Dimana sarang harimau tersebut?” tanya sang harimau.
Si kancil pun menunjukkan jalan menuju sarang harimau tersebut yang sebenarnya hanya akal-akalannya saja. Si kancil mengantarkan sang harimau ke depan sebuah goa
“Disini sarang harimau itu!” kata kancil.
Sang harimau pun mengaung dan ia mendengar suara gema dari suaranya sendiri yang ia kira adalah suara tantangan dari harimau lain. Ia pun masuk kedalam goa itu, karena ia masuk terlalu jauh akhirnya ia tidak dapat menemukan jalan keluar.
Berkat pertolongan si kancil, si kelinci pun selamat dari malapetakanya. Ia pun berterima kasih kepada si kancil karena sudah menolongnya. Akhirnya tidak akan ada yang memangsa hewan di hutan tersebut karena sang harimau tidak pernah terlihat lagi berkat si kancil.
Posting Komentar
Posting Komentar