Tugas Modul 3 Kegiatan Belajar 2.1 Analisis Vidio Kognitif

Tugas Modul 3 Kegiatan Belajar 2.1  Analisis Vidio Kognitif
Nama : I Made Sartawan
Prodi : Bahasa Bali
Unit : SMK Teknologi Wira Bhakti Denpasar


Tugas :
Setelah bapak ibu melihat video bagaimana teacher Toni menyelesaikan masalah belajar dengan teori Kognitif, cobalah bapak ibu membuat simpulan sebanyak 1 halaman tentang bagaimana cara teacher Toni menerapkan teori Kognitif dalam pembelajaran? Berikan pula komentar bapak/ibu terhadap strategi tersebut!

Jawaban :
Setelah mengamati vidio pembelajaran kognitif ada beberapa hal yang bisa saya simpulkan yaitu:

  1. Di dalam video Use a Learning Theory: Cognitivism disampaikan bahwa guru Tony mengalami kendala mengajarkan kepada siswanya tentang pembagian panjang (long division), yang sebagian besar para siswanya tidak dapat mengerti konsepnya dan bagaimana cara melakukannya. Kemudian muncul solusi untuk menggunakan teori kognitif untuk membantu guru Tony mengajarkan subjek yang sulit seperti pembagian panjang.


  2. Teori kognitif adalah teori belajar yang berfokus kepada "bagaimana informasi diterima,  terorganisir, disimpan dan diambil alih oleh pikiran". Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Kognitivisme memandang pikiran sebagai suatu prosesor informasi seperti komputer. Contohnya dalam instruksi di kelas, instruksi haruslah bersifat teratur, berurutan dan ditampilkan dengan cara yang bisa dimengerti dan bermakna untuk pelajar. Kognitivisme menekankan Retensi dan Recall melalui penggunaan kualitas praktek mengajar. Kognitivisme sering digunakan dalam mengembangkan pelajaran di kelas dan membantu siswa belajar keterampilan berpikir tingkat tinggi secara umum. Contohnya ketika memulai pelajaran dengan mengaitkan materi dengan sesuatu untuk mengaktifkan minat pengetahuan sebelumnya dengan memulai pelajaran dengan pemilihan ulasan berupa kuis. Pertama, informasi menjadi hal yang dapat dipahami dan menjadi bagian yang dapat dicerna. Kedua menggunakan grafik penyelenggara untuk membantu menyusun dan menghubungkan semua konten. 



Aplikasi teori kognitivisme bermanfaat untuk membantu memecahkan masalah yang dialami oleh guru:

Guru Tony perlu untuk memutuskan keterampilan apa yang perlu siswa miliki untuk memahami pembagian panjang. 

Setelah itu, guru Tony menemukan bahwa untuk memahami pembagian panjang siswa harus tahu dasar pembagian, dasar perkalian dan bagaimana pengurangan angka. 
Instruksi pengurutan (sequencing) dengan mengajar keterampilan prasyarat seperti pembagian sederhana, perkalian dan pengurangan pertama akan membantu siswa membangun pengetahuan sebelumnya, menjadi lebih baik ketika belajar bagaimana melakukan pembagian panjang. Guru Tony menyiapkan 2 hal untuk membantu siswanya, dia menciptakan perangkat yang membantu ingatan (Mnemonic). Seperti “monyet mati berbau tidak sedap”(sebuah istilah yang singkatannya digunakan untuk mengingat langkah-langkah pembagianpanjang) untuk membantu siswanya mengingat langkah-langkah pembagian panjang. Yang terdiri atas pembagian, perkalian, pengurangan, dll. Selain itu untuk membantu para siswanya,  guru Tony membuat poster yang memiliki kode warna untuk mengajak siswanya melalui pembagian panjang, melewati proses selangkah demi selangkah, jika para siswa mengalami kesulitan mereka dapat melihat poster ini untuk membantu  ingatan mereka kembali. Setelah menerapkan prinsip-prinsip kognitivisme ini,  para siswa dari guru Tony melakukan pekerjaan jauh lebih baik, memahami (understanding), mempertahankan (retaining), dan mengingat (recalling) proses pembagian panjang. Akhirnya guru Tony merasa menggunakan teori kognitivisme sangat membantu siswanya untuk belajar pembagian panjang. 
Pendapat saya mengenai strategi pembelajaran kognitif  yang digunakan oleh guru Tony untuk mengatasi permasalahan kelasnya dalam pembagian panjang (long division),  memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan Teori Belajar Kognitif adalah siswa menjadi lebih kreatif dan mandiri siswa dituntut untuk lebih kreatif karena mereka tidak hanya merespon dan menerima rangsangan saja, tapi memproses informasi yang diperoleh dan berfikir untuk dapat menemukan ide-ide dan mengembangkan pengetahuan. Selanjutnya siswa mampu memahami bahan belajar secara lebih mudah karena siswa sebagai peserta didik menjadi aktif di dalam proses pembelajaran yang berpusat pada cara peserta didik mengingat, memperoleh kembali dan menyimpan informasi dalam ingatannya.
Kelemahan Teori Belajar kognitif adalah penerapanya tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan dan Sulit di praktekkan khususnya di pembelajaran tingkat lanjut,

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter