Hallosehat.xyz - Dari melihat judul artikel diatas, di dalam benak kita muncul pertanyaan soal itu. Kok bisa ya, kenapa ya? Yuk dibaca.....
Nah sebelum kita membahas soal seberapa besar manfaat berolahraga untuk tubuh kita. Mari kita bahas dulu kaitan berolahraga dan kehidupan kita saat ini. Di era yang serba digital ini akan ada munculnya potensi jarangnya/berkurangnya aktivitas fisik karena dengan adanya teknologi yang serba canggih ini, segala kegiatan menjadi praktis contohnya seperti memesan makanan, pelanggan tidak perlu untuk keluar jadi tinggal memesan makanan melalui smartphone dan makanan yang dipesan telah diantar ke depan rumah.
Rutin Olahraga Dapat Mengecilkan Perut dan Membuat Fisikmu Sekuat Hercules
Bukan hanya itu, banyak lagi hal-hal canggih lainnya yang menjadikan kehidupan ini menjadi serba praktis. Belum lagi di masa pandemi covid-19 yang menjadikan kita untuk dianjurkan tetap di rumah. Sehingga tanpa kita sadari, negara kita, Indonesia telah menghadapi adanya Triple Burden Disease.
Apa itu Triple Burden Disease?
Triple Burden Disease adalah masih terdapat tingginya kasus penyakit infeksi/penyakit menular (PM), masih terdapat tingginya penyakit degeneratif/penyakit tidak menular (PTM), dan juga masih terdapat tingginya penyakit-penyakit yang seharusnya telah selesai teratasi yang kemudian muncul kembali di masyarakat. 20 tahun yang lalu, Indonesia mengalami banyaknya kejadian penyakit infeksi/penyakit menular yang kemudian sampai saat ini mulai bergeser ke arah penyakit degeneratif/penyakit tidak menular yang diakibatkan berubahnya pola gaya hidup masyarakat. PTM (Penyakit Tidak Menular) termasuk kejadian yang termasuk penyebab kematian tertinggi di dunia. PTM ini sangat berkaitan erat dengan pola hidup sehat seseorang. Pola hidup masyarakat yang mempunyai resiko munculnya PTM/Penyakit degeneratif adalah kebiasaan merokok, mengkonsumsi makanan/minuman yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik. Dengan berhubungannya PTM ini dengan gaya hidup sekarang ini menjadikan kita sadar bahwa pentingnya menjaga kesehatan bagi tubuh salah satunya dengan berolahraga.
Pentingnya Berolahraga Bagi Tubuh
Apakah kita pernah mendengar program dari pemerintah kesehatan soal program Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)? Kalau iya, taukah fokus dari program tersebut?. Nah gerakan tersebut memfokuskan pada ehidupan masyakarat yang sebelumnya tidak sehat menjadi sehat, salah satu isi program ini yaitu melakukan aktivitas fisik. Berdasarkan program Germas ini, pemerintah mengajak kepada masyarakat untuk melakukan suatu kegiatan-kegiatan kecil yang sehat sehingga kegiatan sehat tersebut menjadi suatu kebiasaan hidup yang positif dalam kehidupan sehari-hari salah satunya yaitu dengan membiasakan diri kita untuk berolahraga secara rutin dan teratur. Olahraga adalah serangkaian aktivitas gerak yang teratur dan terus menerus guna meningkatkan kemampuan gerak (kualitas hidup). Pada umumnya, olahraga dilakukan untuk memelihara tubuh kita untuk tetap bugar dan sehat serta menjaga kesehatan agar kita dapat beraktivitas sehari-hari secara maksimal. Selain itu, masih banyak hal lain yang menjadikan olahraga itu penting karena manfaatnya yang besar. Berikut adalah manfaat dari olahraga yaitu :
1. Mencegah penyakit jantung
Seperti yang kita ketahui bahwa penyakit jantung merupakan penyakit yang mematikan di dunia dan juga penyakit ini sekarang tidak hanya dialami oleh lansia, malahan anak muda berumuran 20-an tahun sudah terkena penyakit jantung serta penyakit jantung ini termasuk penyakit yang sulit untuk dideteksi sejak dini. Meskipun demikian, penyakit jantung dapat dicegah dengan cara mengatur pola hidup sehat, salah satunya yaitu dengan berolahraga. Hubungan olahraga dengan kerja jantung dapat saling sangkut paut karena jantung adalah organ vital yang menyalurkan darah ke seluruh tubuh manusia. Dengan meningkatnya aktivitas fisik tubuh ini, dapat juga meningkatkan kerja jantung dengan menyebarkan darah yang mengandung oksigen (O2). Olahraga yang untuk menjaga jantung tetap sehat yaitu memperhatikan intensitas latihannya berupa beban denyut jantung. Beban kerja yang dapat ditoleransi oleh jantung yaitu berkisar antara 60-80% dari kekuatan maksimal jantung. Apabila seseorang kurang berolahraga secara teratur atau melakukan aktivitas fisik 30 menit dalam sehari dapat mengakibatkan adanya penimbungan lemak di dalam peredaran darah sehingga menyebabkan tingginya kerja jantung pada tubuh. Berdasarkan hal ini, perlu kita sadari bahwa olahraga itu penting bagi kehidupan kita. Manfaat-manfaat olahraga terhadap kerja jantung di dalam tubuh adalah sebagai berikut :
- Membantu proses rehabilitasi penderita penyakit jantung.
- Memperkuat dinding jantung.
- Meningkatkan kebutuhan darah yang mengandung O2 (oksigen) ke seluruh tubuh.
- Memperlancar pernyebaran darah ke seluruh tubuh.
2. Mencegah munculnya penyakit Diabetes Mellitus (DM) tipe 2
Pada saat berolahraga, tubuh akan membakar bahan bakar yang tersimpan di dalam hati dan otot. Glikogen yang tersimpan di dalam hati dan otot akan diproses/dipecah menjadi sebuah energi sehingga orang yang berolahraga terutama bagi orang yang menderita DM Tipe 2 ini sangat baik karena olahraga ini dapat mengendalikan kadar gula darah dalam darah tetap dalam keadaan stabil. Jadi pada saat berolahraga, reseptor insulin menjadi lebih banyak dan akan lebih peka terhadap penggunaan glukosa dalam darah. Dampak sensivitas insulin dalam jangka pendek akan mengurangi jumlah lemak dalam tubuh, maupun dalam jangka panjang akan menyebabkan menurunnya kadar glukosa darah dan meningkatkan kerja kardivaskular (sistem kerja jantung).
3. Mencegah osteoporosis
Jika kita jarang berolahraga, maka akan adanya penurunan massa tulang. Semakin bertambahnya usia, otot akan semakin lemah. Hal ini dapat berpotensi terjadinya patah tulang karena berkurangnya volume otot yang melindungi tulang. Manfaat aktivitas fisik yaitu dapat meningkatkan ketahanan kerangka tulang tubuh dan meningkatkan kemampuan neuromuscular. Hal ini menyebabkan kurangnya peluang terjadinya kerapuhan pada tulang dan mencegah terjadinya jatuh/roboh. Kenapa bisa dengan berolahraga dapat mencegah osteoporosis? Hal ini karena olahraga dapat memberi beban pada tulang sehingga tulang yang dilatih akan beradaptasi dengan besar beban yang diberikan. Semakin besar beban yang diberikan saat latihan, maka semakin besar pula massa tulang.
4. Mencegah obesitas
Berolahraga mempunyai hubungan yang erat dengan terjadinya obesitas. Jika kita jarang melakukan aktivitas fisik, maka akan terjadi penimbunan lemak pada tubuh karena di dalam tubuh terjadi adanya penyimpanan sisa-sisa makanan yang tidak digunakan sebagai energi. Semakin kecil aktivitas fisik seseorang, maka semakin besar peluang penyimpanan sisa makanan pada tubuh dan begitu juga sebaliknya, jika lebih banyak menggunakan energi untuk berolahraga maka akan semakin kecil pula peluang tubuh untuk menyimpan sisa makanannya karena otot tubuh yang digunakan sebagai latihan/berolahraga, akan membakar sisa-sisa makanan menjadi sebuah energi yaitu memecah glikogen pada otot dan hati menjadi sebuah glukosa yang digunakan sebagai energi untuk bergerak.
5. Mencegah timbulnya cedera
Tubuh kita yang dibiasakan untuk berolahraga dapat mengurangi cedera. Ya karena otot yang dibiasakan berolahraga akan menambah massa otot. Semakin besar massa otot tubuh, peluang cedera semakin kecil karena massa otot orang yang berolahraga sudah terbiasa menahan beban yang berat sehingga jika tiba-tiba dilakukan aktivitas yang berat maka otot tidak akan kaget/sudah terbiasa dengan kondisi tubuh sering berolahraga.
6. Meningkatkan imun tubuh
Seperti yang kita ketahui bahwa imunitas itu kemampuan tubuh yang dapat melawan benda asing dalam tubuh kita seperti mikroba patogen/merugikan, virus maupun benda asing lainnya yang berpotensi mengganggu sistem kerja tubuh. Apalagi imun kita ini sangat dibutuhkan untuk melawan virus yang lagi booming di sekitar kita yaitu covid-19 sehingga perlunya kita untuk berolahraga.
Oke pertanyaannya, bagaimana olahraga dapat meningkatkan imun tubuh? Yang kita ketahui imun itu dikatakan oleh kita pada umumnya yaitu sel darah putih/leukosit. Leukosit ini mudah diaktifkan kerjanya yaitu dengan melakukan olahraga ringan/olahraga aerobik selama 30 menit 2/3 kali dalam seminggu. Akan tetapi, tidak baik juga jika olahraga itu dilakukan dengan beban yang berat/berolahraga berlebihan. Hal ini mengakibatkan menurunnya fungsi imun dalam tubuh kita. Dengan kita berolahraga yang cukup, akan adanya peningkatan jumlah leukosit dalam sirkulasi darah (utamanya limfosit dan neutrofil) dan juga adanya peningkatan konsentrasi plasma darah dari berbagai substansi yang dikenal dengan efek fungsi leukosit, termasuk sitokin pada peradangan seperti TNF-α, makrofag inflamatori protein-1, IL-1-reseptor antagonis (IL-1ra) serta peningkatan kadar protein, termasuk C-reaktif protein (CRF).
7. Terkontrolnya emosi jiwa (sehat rohani)
Olahraga yang baik dan teratur dapat mengurangi gangguan emosional (stress) karena olahraga dapat merangsang hormon endorphin yang memberikan rasa ketenangan, melepaskan ketegangan dan mengurangi rasa sakit. Hormon endorphin yang dihasilkan saat berolahraga akan menggantikan hormon stress dan membuat emosi lebih stabil. Sebaliknya jika seseorang jarang berolahraga maka tingkat stressnya juga meningkat. Hal ini dikarenakan meningkatnya hormon kortisol yang menghasilkan hormon stress pada tubuh.
8. Meningkatkan kecerdasan otak
Menurut BHFNC (British Heart Foundation National Centre) bahwa aktivitas fisik dapat membuat stress fisiologi bagi otak dengan cara menyeimbangkan proses perbaikan, adaptasi, dan pertumbuhan yang dapat meningkatkan fungsi otak. Aktivitas aerobic dapat merangsang factor pertumbuhan saraf, modifikasi adaptasi otak dan pertumbuhan saraf-saraf baru pada hippotalamus (bagian otak yang mengendalikan ingatan dan fungsi belajar). Maka dari itu, seseorang yang terbiasa berolahraga akan mempunyai konsentrasi belajar dan daya ingat yang lebih besar ketimbang seseorang yang jarang berolahraga.
Selain itu, olahraga juga dapat memperlancar sistem sirkulasi darah dalam tubuh sehingga kebutuhan zat gizi dan energi untuk otak tercukupi sehingga otak dapat bekerja secara maksimal. Olahraga merupakan suatu bentuk kegiatan yang bermanfaat dalam proses adaptasi anak sehingga mudah/cepat dalam proses perkembangan dan pertumbuhannya.
Bagaimana Cara Berolahraga yang Baik dan Berolahraga Pada Masa Pandemi?
Sebelum melakukan latihan, perlu memperhatikan kriteria takaran untuk latihan yaitu latihan minimal 2/3 kali dalam seminggu, intensitas latihan 60%-80% dari denyut jantung maksimal, dan durasi latihan 20-60 menit dalam sekali latihan. Bagaimana kita berolahraga dalam masa pandemi ini? Cukup lah kita berolahraga di rumah, memanfaatkan halaman rumah yang ada. Berolahraga lah secukupnya. Pengalaman dari penulis selama pandemi ini, olahraga di rumah biasanya di lakukan senam aerobic. Bisa dilakukan secara massal sekomplek rumah asalkan mematuhi protokol kesehatan seperti jaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan. Ingat, berolahraga itu sebenarnya mudah dilakukan, tinggal kitanya bagaimana untuk memotivasi diri untuk tetap sehat.
Pesan : Jangan Lupa Untuk Berolahraga Ya Guys, Agar Kesehatan Tubuh Kita Tetap Terjaga
Posting Komentar
Posting Komentar