Antisipasi Ancaman Iran, Kapal Induk AS Batal Dipulangkan

Amerika Serikat batal memulangkan kapal induknya, USS Nimitz dari Timur Tengah sebagai upaya antisipasi ancaman Iran.

Amerika Serikat batal memulangkan kapal induknya, USS Nimitz, dari Teluk Persia, Timur Tengah, menyusul "ancaman yang datang baru-baru ini" dari Iran.


USS Nimitz telah berpatroli di kawasan Teluk Persia sejak akhir November lalu. Pelaksana tugas menteri pertahanan AS, Christopher Miller, sempat memerintahkan USS Nimitz untuk pulang setelah meneyelesaikan misi selama 10 bulan.


Namun, Miller membatalkan keputusannya itu pada Minggu pekan lalu.


Ia menuturkan pemulangan USS Nimitz dibatalkan setelah AS melihat sinyal "de-eskalasi" ancaman dari Teheran di hari-hari terakhir Presiden Donald Trump menjabat di Gedung Putih.



"Karena ancaman baru-baru ini yang dikeluarkan oleh para pemimpin Iran terhadap Presiden Trump dan pejabat pemerintah AS lainnya, saya telah memerintahkan USS Nimitz untuk membatalkan kepulangan kapal tersebut," kata Miller seperti dilansir AFP.


"USS Nimitz sekarang akan tetap berada di stasiun di wilayah operasi Komando Pusat AS. Tidak ada yang boleh meragukan keputusan AS," ujarnya menambahkan.


Meski begitu, Miller tidak merinci ancaman yang terlibat.


Ancaman dari Iran itu muncul menjelang peringatan kematian salah satu jenderal besar negara tersebut, Qasem Soleimani, dan Letnan Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang tewas akibat serangan udara AS di Baghdad pada Januari 2020.


Ribuan warga di Irak meneriakkan "balas dendam" dan slogan "No AS" dalam upacara peringatan yang berlangsung pada Minggu (3/12).



Peringatan kematian Soleimani dan al-Muhandis juga berlangsung di seluruh penjuru Iran, beberapa simpatisan di Suriah, Libanon, Yaman, dan wilayah lainnya.


AS khawatir Iran atau sekutunya merencanakan serangan terhadap instalasi militer mereka di Irak menjelang peringatan kematian Soleimani.


Trump memperingatkan jika hal itu terjadi Iran harus bertanggung jawab.


Setelah pembunuhan Soleimani tahun lalu, AS-Iran sempat berada di ambang konfrontasi militer secara langsung, meskipun pada akhirnya dapat dihindari.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter