Ilustrasi |
timurpost.id — Hampir semua orang tua mungkin bingung untuk memulai berbincang tentang uang kepada anaknya. Memang tidak pernah mudah untuk membicarakan tentang uang dan sangat sulit untuk mengetahui kapan anak kita siap untuk paham mengenai topik ini.
Namun, waktu untuk itu pasti akan datang. Ajarilah anak Anda bagaimana cara mengontrol keuangan sejak dini. Ajarkan tentang menabung dan penghematan. Dengan pandai menghemat uang, maka saat dewasa, anak akan lebih baik dalam mengatur segala kebutuhan hidupnya dan akan berkecukupan.
Melansir dari laman realsimple, berikut beberapa strategi untuk mengajari anak tentang menghemat uang.
1. Jangan menghindar dari percakapan
Anak-anak memiliki kecenderungan untuk bertanya tentang uang lebih cepat dari yang Anda kira. Orang tua pada umumnya harus membicarakan masalah ini untuk pertama kalinya kepada anak. Jelaskan secara perlahan pertayaan yang dilontarkan anak untuk para orang tua.
Jika mereka salah, bantulah untuk kembali pada jalur yang tepat. Jelaskan kegunaan dan cara-cara menggunakan uang dengan tepat dan baik. Tekankan tentang manfaat berhemat bagi anak Anda sendiri. Latihklah dengan memberinya sedikit uang jajan dan pantau terus bagaimana mereka menggunakannya.
2. Tetapkan anggaran
Orang tua harus memberi anak-anak cukup uang untuk membeli beberapa barang yang benar-benar mereka inginkan, tetapi tidak terlalu banyak sehingga mereka tidak perlu membuat pilihan yang sulit.
Saat anak bertambah besar, tanyakan pada diri sendiri untuk apa Anda ingin mereka membayar. Apakah mereka akan menutupi biaya pengeluaran diskresioner dan pembelian impulsif lainnya atau Anda ingin mereka menganggarkan untuk keinginan dan kebutuhan mereka?
Jika anak akan bertanggung jawab untuk memantau seluruh anggaran mereka, duduklah bersama mereka untuk menentukan dengan jelas perkiraan biaya kebutuhan mereka dan menetapkan anggaran yang sesuai.
3. Biarkan anak mengambil keputusan sendiri
Setelah menetapkan anggaran, penting untuk membiarkan anak Anda membuat pilihan keuangan mereka sendiri, meskipun cara mereka memilih untuk membelanjakan uang tidak sesuai dengan preferensi Anda sebagai orang tua.
Orang tua berhak memberi batasan tentang berbagai merek barang yang tidak boleh dibeli anak, mungkin karena harganya yang mahal. Namun, jika anak benar-benar ingin membelanjakan barang dengan harga tinggi, biarkan mereka mencobanya sesekali.
Mungkin mereka gagal saat ini, tetapi lebih baik mereka melakukan semuanya dengan salah saat mereka masih di bawah pengawasan Anda dibandingkan ketika mereka berusia dewasa karena justru akan mengakibatkan penumpukan kredit yang kacau dan menimbulkan utang.
Tetap latih mereka untuk kembali pada jalur dengan melakukan penghematan.
4. Bersikap transparan tentang keuangan keluarga
Setelah anak-anak memiliki keterampilan matematika dasar misalnya menghitung, mengalikan, dan lainnya, dan beberapa pengalaman menangani uang, mulailah untuk membagikan cerita pendapatan dan kekayaan bersih keluarga kepada anak.
Anak juga perlu belajar untuk memiliki pengalaman memikirkan hal-hal yang membuat mereka ikut meningkatkan anggaran keluarga. Selama bertahun-tahun Anda berbagi dengan mereka tentang apa yang dibelanjakan dan untuk amal, faktanya adalah bahwa tidak mudah untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga dan utang pinjaman yang mungkin menumpuk.
Sikap transparan orang tua ini akan membantu anak menyadari bahwa uang adalah hal yang tidak mudah untuk didapatkan kecuali dengan bekerja dan jerih payah. Maka, akan menyadarkan anak pula bahwa menghemat uang adalah hal yang wajib mereka lakukan.
Posting Komentar
Posting Komentar