Stres dengan Serangan Hama Tikus, Seorang Petani Nekat Minum Racun di Depan Istri


Ilustrasi


timurpost.id —  Burhanuddin (36) warga Dusun Tompo, Desa Soritatanga, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat memilih bunuh diri dengan menenggak racun karena tanaman jagung di ladangnya terus digerogoti hama tikus dan babi.


Kisah tragis itu bermula pada Sabtu (13/02/21) sekitar pukul 16.30 Wita, di Dusun Tompo Bawah, Desa Soritatanga, Dompu. Korban bersama istrinya Maryam (34) tengah duduk di pondok yang letaknya sekitar ladang, seusai mengontrol sekeliling areal jagung.


Dari pengontrolan itu, mereka mengetahui jagung terancam gagal panen karena banyak yang rusak dimakan oleh tikus dan babi. Korban mengeluhkan hal itu kepada istrinya.


"Jika melihat keadaan tanaman jagung seperti ini saya tidak sanggup lagi bertani jagung dan lebih baik saya mati saja," kata Burhanudin.


Mendengar ucapan sang suami, Maryam berusaha menenangkan dengan menimpali. Namun, tentu ia tak menyangka sang suami akan bunuh diri.


"Jangan ngomong begitu, tidak baik, kita banyak bersabar saja," ucap Maryam kepada suaminya.


"Saat itu posisi keduanya duduk saling membelakangi," jelas Paur Subbag Humas Polres Dompu Aiptu Hujaifah.


Diduga Depresi Pikirkan Utang Modal Tanam Jagung


Tak disangka oleh Maryam, rupanya saat membicarakan itu korban sambil menenggak racun serangga jenis insektisida Dupont Lannate yang dicampur dengan racun ulat merk Sidametrin. Saat Maryam membalikan badannya ia melihat sang suami sudah pingsan dan terlentang.


Maryam panik, lanjut Hujaifah, dia berteriak sambil menangis meminta pertolongan warga setempat. Tak lama kemudian, Sahrul dan Lukman pun mendatangi lokasi kejadian, keduanya pun membantu menggotong korban menuju jalan raya berjarak kurang lebih 500 meter. Tiba dipinggir jalan, korban dinaikan ke mobil pikap yang kebetulan lewat dan dilarikan ke Puskesmas Kempo.


Di tengah perjalanan nyawa korban tak tertolong. Jenazah selanjutnya dibawa ke rumah orangtuanya, Syamsuddin, di Dusun Baru, Desa Ta'a, Kecamatan Kempo.


Mengetahui kejadian itu, Kapolsek Kempo IPTU Zuharis bersama anggotanya mendatangi rumah duka dan berkoordinasi dengan pihak keluarga.


Kapolsek menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menasehati untuk menerima takdir Allah dan jangan sampai terjadi hal hal yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.


Keluarga almarhum menerima dan ikhlas atas kejadian ini sebagai sebuah musibah. Mereka menduga bahwa korban tertekan dengan masalah yang dialaminya, termasuk memikirkan utang yang dipakainya sebagai modal menanam jagung.(tp)

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter