KARMA ITU ADA DAN TANPA SALAH SASARAN, DIA BERJALAN BERSAMA WAKTU
Kehidupan manusia baik dan buruk adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri. Apa yang kita tanam itulah yang kita petik.
Tidak mungkin kita menanam jagung akan tumbuh padi.
Seperti pepatah Bali yang mengatakan bahwa jagung ditanam jagung dipetik, padi ditanam padi dituai. Jika tidak berbuat baik, mana mungkin akan mendapatkan kebaikan dari orang lain.
Maka dari itu kita tidak perlu mendengarkan omongan di luar, karena cara pandang masin-masing oranhberbeda.
Ada yang diam-diam membicarakan kita di belakang.
Ada yang benci lalu mencaci maki.
Ada yang sindir menyindir dengan emosi atau hal buruk lainnya.
Kita tidak usah risaukan itu.
Dibenci tak perlu balik membenci.
Dihina tak perlu balik menghina.
Diomongin tak perlu ngegosip.
Sebaiknya kita pura-pura tidak tau dan terus berbuat kebaikan selama tidak merugikan orang lain.
Jangan bersedih dan dendam pada orang yang menghina dan memfitnahmu dengan suatu alasan di luar apa yang kamu lakukan
Sesungguhnya orang yang menghina dan memfitnahmu sedang bekerja mengurangi karma burukmu, untuk menjadi bagian dari karma buruknya.
Ada penyakit tentu ada penyebabnya, demikian pula penderitaan itu, pasti ada sebab musababnya. Tetapi kita harus yakin bahwa penyakit atau penderitaan tersebut pasti dapat diatasi.
Seseorang tidak bisa menghindari hasilperbuatannya.
Apakah baik atau pun buruk, sehingga seseorang tidak boleh iri jika melihat orang lain hidupnya bahagia atau lebih baik. Demikian pula sebaliknya, seseorang tidak perlu menyesali nasibnya, karena apa yang ia terima merupakan tanggung jawabnya.
Ini harus disadari, bahwa penderitaan di saat ini adalah akibat dari perbuatan kita sendiri, baik yang sekarang maupun yang telah lampau. Namun kita harus sadar pula bahwa suatu saat penderitaan itu akan berakhir asal kita selalu berusaha untuk berbuat yang baik.
Perbuatan baik yang dilakukan saat ini akan memberikan kebahagiaan baik sekarang maupun pada masa yang akan datang. Jelasnya, dengan itu seseorang tidak perlu sedih atau menyesali orang lain karena mengalami penderitaan dan tidak perlu sombong karena mengalami kebahagiaan, karena hal itu adalah hasil karma.
Satu hal yang perlu diingat, bahwa hukum karmaphala itu tidak terlepas dari kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhanlah yang menentukan pahala dari karma seseorang. Beliaulah yang memberi ganjaran sesuai dengan Hukum Karma.
Bila kita bersabar tuhan akan mengijinkanmu melihat orang itu menikmati hasil perbuatannya pada kita...
Biarkan karma bekerja dengan aturan mainnya
Tanpa perlu campur tanganmu untuk membalasnya...
Jadilah diri kita sendiri,jadilah pribadi yang baik dan terus meneruslah berbuat baik
Dumogi Rahayu Dirgayusa Sareng Sami
Posting Komentar
Posting Komentar