Ilustrasi |
timurpost.id - Literasi keuangan mungkin tampak seperti topik yang menakutkan meski topik ini penting untuk dipelajari baik bagi orang dewasa maupun anak-anak untuk dapat mengelola uang, memahami status keuangan, dan merencanakan masa depan.
Diane Morais, presiden produk perbankan konsumer dan komersial di Bank Ally, menggambarkan literasi keuangan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan keterampilan keuangan secara efektif dalam manajemen keuangan pribadi, penganggaran, dan investasi.
“Literasi keuangan untuk anak-anak adalah tentang memastikan bahwa anak Anda dididik tentang cara terbaik untuk mengelola keuangan,” kata Morais. Literasi keuangan juga berarti dasar bagi terciptanya kesehatan finansial dengan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan efektif terkait keuangan.
Morais menyamakan mengajarkan literasi keuangan kepada anak-anak seperti keterampilan dasar lainnya. “Mengajari anak-anak kita kebiasaan yang baik terhadap uang sebenarnya tidak berbeda dengan mengajarkan kebiasaan makan yang sehat atau sopan santun,” tambahnya.
Morais juga menuturkan bahwa tidak pernah ada kata terlalu dini untuk mulai mengajari anak-anak tentang memiliki pengeluaran yang bertanggung jawab, menabung, dan berinvestasi. Melansir dari laman CNBC, Rabu (3/3/2021), berikut tips untuk memulai percakapan dengan anak soal literasi keuangan.
1. Mulai dari tindakan kecil
Anak-anak dapat mulai menetapkan tujuan dan belajar bagaimana membantu orang lain, sambil mempraktikkan keterampilan matematika mereka. “Melalui uang saku, misalnya, sebagai salah satu cara termudah untuk mengajari anak-anak untuk menabung. Uang mereka dapat dipisahkan untuk kategori menabung, belanja, dan bahkan memberi,'” jelas Morais.
2. Belajar dari buku literasi keuangan
Buku telah menjadi sahabat yang berguna bagi anak-anak dari beragam usia. Menurut Morais, buku yang tepat dapat membantu anak-anak, terutama di usia dasar, untuk belajar konsep literasi keuangan dasar dengan cara yang menyenangkan dan ideal. Salah satu buku yang dapat menjadi rujukan adalah “Planet Zeee and the Money Tree” yang dirilis oleh Morais dan rekannya beberapa tahun yang lalu.
3. Berpikir kreatif
Morais menuturkan bahwa untuk anak-anak yang usianya lebih besar, pendekatan kreatif membantu membuat pelajaran tetap melekat. Salah satu teknik yang dapat diterapkan adalah dengan aktif merancang permainan.
“Di sinilah permainan tidak hanya berguna, tetapi juga menghasilkan manfaat yang bertahan lama seperti kepercayaan diri dan retensi. Menanamkan interaksi finansial dalam permainan juga membuat belajar tentang uang menjadi mudah, menyenangkan, dan efektif. Rasanya tidak seperti belajar tetapi lebih seperti bermain,” ujar Morais.
4. Berikan contoh yang baik
Ingatlah bahwa anak-anak selalu belajar lebih banyak dari apa yang orang tua lakukan daripada apa yang orang tua katakan. Secara aktif membicarakan keputusan bersama dengan menjelaskan berbagai hal kepada anak dapat menjadi teladan yang baik.
“Beri tahu anak-anak ketika Anda membuat kesalahan (dan) terbuka ketika Anda menunda membeli sesuatu yang benar-benar Anda inginkan karena itu adalah keputusan keuangan yang tepat. Percakapan dasar ini akan sangat membantu memperkuat kebiasaan jangka panjang bagi Anda sebagai orang tua dan anak-anak Anda,” pungkas Morais.
Posting Komentar
Posting Komentar