Sekarang banyak sekali berita berseliweran tentang kasus pelecehan anak di bawah umur atau biasa disebut pedofilia.
Menurut halodoc, pedofilia itu berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedo (anak) dan philia. Jadi, pedofilia adalah gangguan seksual yang berupa napsu seksual terhadap remaja atau anak-anak di bawah usia 14 tahun. Orang yang mengidap pedofilia disebut pedofil. Seseorang bisa dianggap pedofil jika usianya minimal 16 tahun.
Emak seluruh dunia sudah pasti khawatir dengan keamanan anak-anak perempuan maupun lelaki tentang bahayanya kejahatan pedofilia. Selain meninggalkan trauma yang mendalam juga psikis terganggu.
Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Jika anak sudah paham dan mengerti bagian tubuhnya sendiri. Pelan-pelan ajarkan bagaimana melindungi asetnya sendiri. Lebih bagus dengan ikutkan kursus bela diri tentunya.
Bisa ajarkan bagian mana tubuh yang boleh disentuh dan bagian mana tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain kecuali ibu. Nih misal percakapan aku sama Deika "Deika sayang. Deika jangan telanjang di depan orang malu. Ayo pakai baju di dalam kamar yah".
Atau bisa juga "Deika, kalau ada orang lain sentuh punya Deika seperti paha, perut, dada, kelamin, pantat. Deika teriak kencang yah". Sekalian jelaskan kenapa bagian itu tidak boleh disentuh dengan bahasa simpel khas anak-anak.
Pelan-pelan Deika paham apa yang diajarkan emaknya. Setiap selesai mandi langsung ke kamar. Gak lari-lari di ruang tamu kayak dulu. Sudah mengerti rasa malu bertelanjang.
Masih banyak PR mendidik anak agar tetap di jalur aman sentosa. Mengutip halodoc Penyebab pedofilia masih belum dapat diketahui dengan jelas karena penyakit psikologis ini baru belakangan ini dipelajari lebih lanjut.
Kesulitan untuk menentukan penyebab yang pasti juga didasari oleh perbedaan karakteristik dan latar belakang pada setiap orang. Akan tetapi, beberapa faktor di bawah ini dapat mempengaruhi munculnya gangguan pedofilia, yaitu:
1. Pernah mengalami pelecehan seksual pada masa kanak-kanak.
2. Gangguan perkembangan saraf, otak, atau kelainan pada hormon.
3. Pernah mengalami cedera kepala serius sebelum usia 6 tahun.
4. Memiliki ibu dengan riwayat gangguan psikiatri.
5. Memiliki IQ rendah.
Nah ini juga diperlu diketahui semuanya. Hindari menyebutkan bagian tubuh pribadi anak dengan nama yang lucu, aneh, atau dibuat-buat. Hal ini hanya akan membuat anak berpikir bahwa ada sesuatu yang aneh atau memalukan tentang tubuh mereka dan cenderung tidak memberi tahu ayah dan ibu jika seseorang menyentuhnya. Gunakan kata “penis”, “testis”, vulva”, dan “payudara” sebagai nama yang sebenarnya.
Mungkin ini dulu yang aku ajarkan pada Deika. Melakukan pencegahan lebih baik daripada tidak sama sekali. Opini artikel ini banyak disadur oleh halodoc.
Bila ada penambahan informasi lainnya, maka segera disunting ulang. Share dan komen pengalaman bunda mencegah tindak kejahatan pedofilia. Oiya Bun, add pertemanan via sosmed.
Facebook: Tria Wardhani
Instagram: @triawardhani
TikTok: @emaknyedeika
Posting Komentar
Posting Komentar