JANGAN MEMBANDINGKAN PROSESMU DENGAN ORANG LAIN KARENA TAK SEMUA BUNGA TUMBUH DAN MEKAR BERSAMA
Dalam menjalani kehidupan ini, kita tidak perlu menbadingkan diri kita dengan orang lain, karena semakin kita membadingkan semakin ada rasa iri di hati. Lebih baik kita pokus pada diri sendiri untuk melakukan yang terbaik bagi kita untuk mencapai semua yang kita inginkan .
Memang terkadang kita melihat hidup orang lain begitu nikmat, Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah..
Kita melihat hidup teman teman tak ada duka dan kepedihan, Ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri.
Kita melihat hidup saudara tenang tanpa ujian, Ternyata ia begitu menikmati badai ujian dalam kehidupannya.
Kita melihat hidup sahabat begitu sempurna, Ternyata ia hanya berbahagia "menjadi apa adanya".
Kita melihat hidup tetangga lebih beruntung, Ternyata ia selalu tunduk pada Tuhan untuk bergantung.
Maka sebaiknya kita tidak perlu merasa iri hati dengan rejeki orang lain. Mungkin kita tak tahu dimana rejeki kita berada tapi rejeki kita tahu dimana diri kita berada. Dari lautan biru, bumi dan gunung, Tuhan telah memerintahkannya menuju kepada kita.
Tuhan yang Maha pengasih menjamin rejekikita, sejak 9 bulan 10 hari kita dalam kandungan ibu kita. Amatlah keliru bila berkeyakinan rejeki dimaknai dari hasil bekerja Karena bekerja adalah ibadah, sedang rejeki itu urusan-Nya.
Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda.
Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati.
Mereka lupa bahwa hakekat rejeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya.
Rejeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, sang Pencipta menaruh berkat sekehendak-Nya..
Ikhtiar itu perbuatan..
Rejeki itu kejutan..
Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap hakekat rejeki akan ditanya kelak.
"Darimana dan digunakan untuk apa" Karena rejeki hanyalah "Hak Pakai", bukan "Hak Milik".
Posting Komentar
Posting Komentar