Pengalamanku Menghadapi Mastitis Berulang

Tulisan ini di-repost ulang setahun lalu di FB saya dengan beberapa penambahan informasi.

(Hasil total asi yang hampir bengkak PD keduanya. Total kurang lebih 400 ml yang harus dikeluarin.) Foto pribadi/dokumentasi.

Sempat terpikir ingin menyudahi ASI buat Dewa. Bukan karena apa. Mastitisku menjadi dua, alhasil bengkak dobel nyeri banget demam turun naik, lalu disusul nyeri bagian perut jahitan lagi padahal baru sejam lalu minum obat segambreng dari bidan.

Menurut website alodokter.com, mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara. Kondisi ini kerap dialami oleh ibu menyusui sehingga mengganggu proses pemberian ASI kepada bayi. Oleh karena itu, langkah penanganan perlu dilakukan agar asupan nutrisi bayi tidak terganggu.

Mastitis merupakan salah satu keluhan yang sering terjadi selama masa menyusui. Kondisi ini sering kali membuat ibu menyusui merasa tidak nyaman dan kesulitan memberikan ASI karena payudara terasa sakit.

(Dewa ketika bayi, sekarang sudah 14 bulan)

Lanjut ceritaku, buang air kecil berbau obat cukup menyengat terutama bau obat antibiotik memenuhi wc. Duh, Gusti Allah selalu nguji ketahanan mental untuk mengASIhi. 

Demam turun sekitaran sejaman. Selama sejam rasanya lama sekali. Nangis sesunggukan, bapake belum pulang juga waktu udah nunjukin pukul 12 malem.

Deika sampe bilang "Mamah jangan nangis, kesian mamah, adek nangis," celotehnya. Memang Dewa juga rewel. Insting bayi mungkin kalau maknya lagi sakit. Hehe.. 

Gak lama bapake pulang bawain terang bulan, kopi favorit, dan nasi lalapan. Perlahan mood mulai membaik. Yaudah makan sambil curhat² melow gitu.

Jujur, mengasihi anak kedua lebih berat selain nahan nyeri sesar lumayan berat ditambah nyeri mastitis dobel bikin meringis. Alhamdulillah ASI eksklusif Dewa tetap kulanjutkan walau rasanya seperti tusukan jarum tiap isapannya. 

(Sedih asip ku pada basi semua gegara abis nguras freezer penuh bunga es 😭😭). Foto pribadi/dokumentasi.

Cerita lainnya masih seputar mastitis. Jadi gini, ada beberapa orang meminta konfirmasi pertemanan. Setelah diterima tak lama mengomentari tulisan mastitisku seputar pengalaman bagaimana menyembuhkannya.

Beliau cerita mastitisnya sudah terkena payudara keduanya memerah dan kulit mengelupas. Setelah mengorek mengupas hinti wadai (salah woi) soal kulit mengelupas rupanya beliau mengoleskan sesuatu bersifat panas dan mengelupas.

Kalau tidak salah dipakai daun lombok terus apa lagi satunya beliau tuturkan. Akhirnya lengket dan mengering. Dikupas daunnya bersama kulitnya.

Bayangin sudah menahan perihnya mastitis membatu ditambah kulit yang mengelupas.

Beliau juga menuturkan, meminum akar bajakah dan ramuan lain untuk mengempeskan mastitis.

Sangat disayangkan padahal mengoleskan atau meminum ramuan bajakah belum ada uji klinis dari pakar kesehatan. Salah-salah dosis takaran bukannya menyembuhkan justru memperparah infeksi luar dan dalam mastitis tersebut.

Beliau sudah konsul dengan dokter mesti dioperasi karena sudah timbul abses jadi tidak bisa keluar tumpukan asi dari puting lagi.

(Bengkak again PD sebelah kiri dapet lebih 250 ml lebih dikit di botol. Ini masih bengkak, lumayan biar gak demam kalau gak segera dipompa). Foto pribadi/dokumentasi.

(Akibat Deika tak ajarin sapih pelan-pelan malah hiperlaktasi. Apa memang belum waktunya disuruh menyapih. Pantes aja Dewa nolak nyusu karena kekenyangan banget. Kayak gini mana mau bocil minum dibotol. Pasti kebuang dah.. buat mandi susu Dewa aja ini paginya 😂😂). Foto pribadi/dokumentasi.

Kuberi saran hanya sekadar obat penghilang nyeri, tempel daun kol dingin, dan pompa manual. Ikhtiar tidak bisa mau gak mau serahkan pada yang ahlinya.

Inti poin yang kusampaikan:
1. Jangan sembarangan meminum, mengoleskan sesuatu yang belum terbukti uji klinisnya.
2. Tolak halus jika orangtua atau mertua membuat ramuan herbal yang bisa jadi memperparah infeksi mastitisnya.
3. Ikuti petunjuk tenaga kesehatan sekiranya sudah tidak bisa menguras asi selain diperah. Operasi sudah jalan terbaik.
4. Sering susui bayi dan rajin pumping sekira terasa agak bengkak.
5. Pijat laktasi untuk memperlancar sumbatan ASI. Tutor bisa diliat di mbah gugle.
6. Katakan tegas NO mitos ina inu. Buka internet banyak situs kesehatan seputar ASI berdasar fakta dan bukan katanya.
7. Gabung grup parenting, ASI, mpasi di FB banyak sekali ilmu yang didapatkan.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter