Masalah Ibu Sejuta Umat, Separation Anxiety. Apa itu?

"Duh kebelet pipis." Ucapku dalam hati. Saat itu aku sedang bermain dengan kedua anakku di teras.

Bergegaslah menunaikan buang air ini. Tak lama kemudian terdengar tangisan melengking mendekati pintu. "Huaaaarrgghhh....." Sambil menggedor-gedor pintu berulang kali.

Sejak mulai bisa merangkak hingga berjalan lancar tak bisa sedikitpun menunaikan hajat dengan tenang. Semua bayi sebagian besar akan mengalami 'Seperation Anxiety' atau bahasa kita 'kecemasan bayi ditinggal orangtua'.

Pengalaman anak pertama dan juga kedua pasti mengalami tangisan saat kehilangan pandangan orangtuanya.

Pengalaman Deika dulu, mamahnya kebelet pipis/ BAB pake adegan nangis kayak mau ditinggal berbulan-bulan. Ditinggal nyuci baju pakek acara nangis plus ngomong 'mah, nen' nangisnya pura-pura ditambah adegan nyengir kuda. Duh, bisa aje bayik ini nyari perhatian emaknye.
(Ilustrasi tangisan bayi) ini Deika waktu bayi

Kalok papahnya mau kerja atau mau pergi gitu, malah sabodo wae lah 😂😂 biasa aja gitcuh ekspresinya. Hmm... mau marah tapi gak bisa, ekspresi wajah deika gak tegaan buat dimarahi.

Satu lagi, Deika mau mainin kabel sound. Tak marahi "Jangan pegang, nanti Deika bisa kesetrum." Sambil peragakan kesetrum dengan badan gemetar. Langsung Deika mau keliatan mewek habis itu merangkak deketin mamaknya sambil nunduk. Haduh, over kekiyutan mencapai 100% meleleh hati mamak nak. 😌😌

Fase separation anxiety, bayi menyadari bahwa saat kita pergi dari hadapannya sebenarnya kita masih ada disuatu tempat tapi tidak terlihat olehnya dan bayi menjadi khawatir karena tidak tahu kapan kita akan kembali.

Udah berusia 4 tahun, masa terlewati drama bayi☝️🥰

Gejala Separation Anxiety:

1. Bayi menangis saat ditinggalkan bersama orang lain;
2. Bayi sulit tidur;
3. Bayi sering terbangun di malam hari dan rewel padahal sebelumnya sudah bisa tidur nyenyak di malam hari;
4. Bayi cepat bangun dari tidurnya;
5. Bayi menangis saat ditinggal sendiri;
6. Bayi tidak mau bermain sendiri.

Separation Anxiety ini adalah hal wajar dan akan berkurang dengan sendirinya saat bayi berusia 2 tahun.

(Ini adiknya Deika, Dewa namanya. Ini masih mengalami fase cemas ditinggal orangtua)

Selalu pamit dengan bayi sebelum meninggalkannya. Jangan pernah pergi secara diam-diam atau mengendap-endap dari bayi. Ini akan semakin membuatnya takut untuk ditinggal. Dengan pamit dan memberitahu bahwa kita akan kembali, membuat bayi merasa lebih tenang.

American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan sering mengajak anak bermain peek a boo (cilukba) dan petak umpet bermanfaat untuk mengurangi separation anxiety pada bayi karena dengan begitu bayi tahu bahwa setiap kita menghilang dari hadapannya, kita pasti akan kembali lagi.

Tulisan ini didukung saduran oleh:
https://babyologist.com/blog/tips-hadapi-separation-anxiety-pada-bayi-n7365

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter