5 Tips buat Wanita Mempromosikan Diri biar Sukses Tak Kalah dari Pria

Ilustrasi


timurpost.id - Carlii Lyon, pelatih personal branding mengungkapkan fakta jika statistik menunjukkan hal yang mengkhawatirkan. Fakta jika pencapaian wanita selama ini hanya mengisi 0,5 persen dari sejarah yang tercatat.


Hal ini membuatnya menyadari bahwa memang prestasi laki-laki-lah yang lebih sering didengar dan ditampilkan di publik. Sebab itu, kini adalah waktu yang tepat bagi wanita untuk memiliki lebih banyak kesempatan untuk dilihat dan didengar.


Namun, sayangnya itu tidak selalu berarti bahwa perempuan merasa nyaman menerima kesempatan ini. Dilansir dari Dynamic Business, Rabu (31/3/2021), dalam sebuah penelitian berjudul “The Gender Gap in Self-Promotion”, para peneliti dari Wharton dan Harvard menemukan bahwa dalam hal promosi diri, wanita seringkali menilai diri mereka sendiri lebih rendah daripada pria. Bahkan, jika hasil pekerjaan mereka secara obyektif lebih baik.


Jadi, apa yang bisa Anda lakukan untuk mengubah narasi dan memastikan masa depan tidak hanya dibentuk oleh perempuan, tetapi juga dilihat?


Berikut lima tips praktis bagi Anda sebagai wanita yang siap memiliki personal branding lebih baik.


1. Bingkai ulang makna ‘self-promotion’


Membiasakan diri untuk terbiasa dalam melakukan self-promotion tidak berarti bahwa Anda meremehkan prestasi orang lain dan hanya fokus pada ego serta pencapaian dari diri sendiri.


Ingatlah bahwa apa yang Anda lakukan adalah untuk memungkinkan dampak atau tujuan yang lebih besar, terutama dalam kehidupan karier profesional.


2. Perkuat imej foto profil 


Dari perspektif pencitraan personal branding, foto profil Anda adalah aset penting. Penelitian telah menunjukkan bahwa konteks, gaya, dan ekspresi wajah yang ditampilkan dalam foto dapat secara dramatis membentuk tingkat kesukaan, pengaruh, dan kompetensi yang dimiliki.


Berdiri atau duduk dengan percaya diri dengan kontak mata langsung adalah beberapa cara yang direkomendasikan untuk mengirimkan pesan yang kuat secara visual.


3. Jangan lupa ucapkan 'terima kasih'


Salah satu cara tercepat untuk membangun keraguan diri dan rasa tidak nyaman adalah dengan meremehkan pencapaian Anda sendiri.


Kebiasaan buruk tersebut tidak hanya menciptakan cerita negatif di dalam pikiran, tetapi juga mengirimkan pesan kepada orang-orang yang ditemui bahwa mungkin Anda benar-benar tidak pantas mendapatkan pujian atau pengakuan. 


Sehingga, dibanding mengecilkan prestasi Anda ketika seseorang melontarkan pujian, biasakan diri untuk mengucapkan terima kasih.


Membangun kebiasaan baik ini adalah cara terbaik untuk tidak hanya memiliki dan menerima pencapaian, tetapi juga membiarkan apa yang Anda kerjakan dilihat dan diapresiasi oleh orang lain.


4. Menyerah pada gagasan tentang kesempurnaan


Sekarang adalah saatnya untuk merayakan fakta bahwa kita semua termasuk Anda adalah manusia yang tidak sempurna.


Sehingga, menunggu waktu yang tepat sampai merasa sempurna untuk memulai menerapkan personal branding akan menjadi penantian yang tidak berujung. Tidak ada waktu yang paling sempurna untuk memulai, waktu yang tepat adalah sekarang.


5. Manfaatkan kekuatan jaringan relasi 


Dalam sebuah wawancara dengan Forbes, Sally Helgesen, salah satu penulis buku “How Women Rise: Break the 12 Habits Holding You Back from Your Next Raise, Promotion, or Job” mengatakan, “Wanita tidak selalu mendapatkan manfaat dari jaringan relasi kuat yang mereka miliki dan pelihara di tempat kerja karena mereka enggan untuk meningkatkan hubungan mereka, yang kami maksud adalah melibatkan orang lain untuk membantu mereka memenuhi tujuan karier yang spesifik atau jangka panjang."


Personal branding bukanlah sesuatu yang bisa Anda lakukan sendiri. Memiliki jaringan relasi yang kuat dengan orang-orang yang mampu merekomendasikan Anda dan melihat apa yang Anda capai adalah bagian dari menciptakan personal branding yang kuat.


Ingatlah bahwa untuk mengubah sebuah narasi tentang minimnya pencapaian perempuan, perlu lebih banyak figur perempuan berprestasi dan mumpuni berada di luar sana dan menjadi bagian dari cerita.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter